Integritas Adalah Keniscayaan, Amanat Waka PA Wates dalam Apel Pagi

Senin (24/02/2025) bertempat di halaman Pengadilan Agama (PA) Wates telah dilaksanakan kegiatan Apel Rutin Senin Pagi. Kegiatan rutin ini diikuti oleh seluruh aparatur PA Wates.
Selaku pembina upacara, Wakil Ketua PA Wates, Zulfa Yenti, S.Ag., M.Ag. Dalam amanatnya, Ia menyampaikan ulang pesan dari Ketua Mahkamah Agung terkait Integritas bagi para aparatur pengadilan.
“dalam menjalankan tugas pokok sehari-hari, kita sebagai aparatur pengadilan harus selalu mengedepankan integritas. Integritas merupakan sebuah sistem dimana setiap unit terkait menjalankan apa yang menjadi tugasnya dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan”, ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ia juga mengingatkan tentang agenda yang akan dilaksanakan pada hari ini meliputi:
1. Rapat Monev Kesekretariatan
2. Rapat Perencanaan kebutuhan pegawai mengacu pada peta jabatan & hasil ABK
3. Monev Pemanfaatan IT
4. Monev Keterbukaan informasi publik/PPID

Apel Senin pagi merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Pengadilan Agama Wates. Susunan apel pada hari ini meliputi amanat Pembina apel, pembacaan Pancasila, pembacaan 8 Nilai Utama Mahkamah Agung RI, dan ditutup dengan doa.

KETUA PA WATES MENGIKUTI PEMBINAAN KETUA MAHKAMAH AGUNG RI DALAM RANGKAIAN KEGIATAN LAPORAN TAHUNAN MA RI

pa-wates.go.id. Rabu, 19 Februari 2025 Ketua Pengadilan Agama Wates mengikuti Pembinaan Ketua Mahkamah Agung RI dalam rangkaian kegiatan Sidang Istimewa Laporan Tahunan Mahkamah Agung di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta. Dalam pembinaan yang langsung disampaikan oleh Ketua Mahkamah Agung tersebut ada beberapa poin yang disampaikan.

Pertama Ucapan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pimpinan pengadilan atas kehadirannya dalam kegiatan Laporan Tahunan dan kerjasamanya. Sehingga kita berhasil memperoleh penghargaan sebagaimana dipaparkan pada laporan tahunan. Kedua Ketua MA RI mengajak untuk mengintrospeksi diri dengan bertanya pada diri sendiri “apa yang telah kita berikan kepada institusi”?. Ketiga Ketua MA RI berharap untuk senantiasa menjunjung tinggi etika profesi. Karena setiap profesi mempunyai kode etik sebagai pola aturan, tata cara atau pedoman.

Di akhir pembinaannya Ketua MA berpesan kepada semua yang berada di Mahkamah Agung atau Pengadilan Tingkat Banding apabila akan melaksanakan tugas kunjungan untuk tidak membebani satuan kerja yang dituju.

PTA YOGYAKARTA LAKUKAN PENGAWASAN SECARA ELEKTRONIK

KEPADA PA WATES MELALUI APLIKASI E-BINWAS

Wates 19 Februari 2025, PA Wates mengikuti zoom meeting dari PTA Yogyakarta tepat pukul 14.00 WIB di ruang Media Center terkait dengan Pembinaan dan Pengawasan secara Elektronik terintegrasi melalui aplikasi E-BINWAS.

Hadir pada acara Pembinaan dan Pengawasan ini Wakil Ketua PA Wates Zulfa Yenti, S.Ag., M.Ag., beserta para hakim, panitera muda, jurusita/jurusita pengganti, pejabat struktural dan fungsional. Sedangkan pembinaan ini dipimpin oleh Hakim Tinggi PTA Yogyakarta Drs. KH. Taufiqurrohman, S.H., M.H..

Kegiatan pembinaan dan pengawasan ini melakukan pengawasan pada berbagai aspek penting, yang belum terpenuhi atau masing adanya kekurangan di beberapa bagian  PA Wates. Adapun bagian yang mendapatkan pengawasan antara lain :

1. Manajemen Peradilan
2. Administrasi Perkara dan Persidangan
3. Administrasi Kesekretariatan
4. Manajemen Pengaduan
5. Kinerja Pelayanan Publik

Perlu diketahui bersama bahwa E-BINWAS merupakan inovasi aplikasi yang digagas dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dalam pelaksanaan pembinaan dan pengawasan di lingkungan peradilan agama. E-BINWAS dihadirkan sebagai bentuk menyediakan sebuah inovasi percepatan dalam persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut dari tahapan pelaksanaan pengawasan dan pembinaan baik yang dilakukan oleh pengadilan tingkat banding maupun pengadilan tingkat pertama.

PA Wates selalu berkomitmen untuk terus meningkatkan transparansi, profesionalisme, dan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Hal ini terbukti dengan temuan-temuan dari PTA Yogyakarta melalui aplikasi E-BINWAS tersebut langsung ditindaklanjuti dengan segera oleh PA Wates.

KAMIS PON BULAN FEBUARI,

PENGADILAN AGAMA WATES ADAKAN BRIEFING PTSP/PTSL

Kamis, 20 Februari 2025, bertempat di ruang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pengadilan Agama Wates bertepatan dengan Kamis Pon, seluruh pegawai PA Wates mengenakan pakaian adat Jawa dengan tujuan melestarikan kebudayaan Yogyakarata atau dalam istilah jawa (Nguri-nguri kebudayaan Jawi). Sekretaris PA Wates memimpin briefing kali ini. Dalam breifing ini Nurhidayanto, SH menyampaikan beberapa pesan terkait nguri-nguri kebudayaan Ngayogyakarta. Dengan kita memakai busana jawa maka ada beberapa hikmah yang kita petik dari falsafah jawa bahwa ada istilah “Ajining diri ono ing lathi ajining rogo ono busono “, “Ngluruk tanpo bolo menang tanpo ngasorake, sekti tanpo aji, sugih tanpo bondho “, yang ketiga “ Adigang adigung adiguno, Suro diro jayaningrat lebur dening pangastuti “

Istilah Ajining diri soko lathi, ajining rogo soko busono adalah pepatah Jawa yang artinya harga diri seseorang ditentukan oleh ucapannya, sedangkan harga diri badannya ditentukan oleh pakaiannya mengandung arti harga diri seseorang bisa dilihat dari ucapannya seperti watak, sifat dan laku dan martabat diri seseorang bisa dilihat dari pakaiannya.

Sedangkan istilah ngluruk tanpo bolo, menang tanpo ngasorake, sekti tanpo aji aji, sugih tanpo bondho bahwa dalam kehidupan untuk mencapai sesuatu yang baik hendaknya berjuang tanpa massa

Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan lawan. Berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan, kaya tanpa didasari kebendaan.

Dengan makna tersebut, falsafah Jawa ini mengajak setiap orang untuk menyadari bahwa segala bentuk sikap sombong, angkara murka, dan kezaliman manusia hanya karena kekuatannya, kedudukannya, dan kejayaannya, akan musnah oleh sikap bijaksana, kelembutan, sabar, dan kasih sayang.

Sebelum menutup breifing, Sekretaris PA Wates mengharapkan falsafah jawa ini dapat diterapkan oleh seluruh pegawai PA Wates dalam kehidupan sehari-hari baik dirumah, masyarakat ataupun di dunia kerja.